Pelatihan Pengembangan Diri Dan Berpikir Kritis Pada Sekami Remaja Kam Di Era 4.0

Authors

  • Nova Florentina Ambarwati Program Studi Diploma Tiga TLM Fakultas Pendidikan Vokasi, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Indonesia
  • Eka Margareta Sinaga Program Studi Diploma Tiga TLM Fakultas Pendidikan Vokasi, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Indonesia
  • Barita Aritonang Program Studi S-1 Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Indonesia
  • Ahmad Hafizullah Ritonga Program Studi S-1 Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Indonesia

Keywords:

Era 4.0, Perkembangan Diri, Berpikir Kritis

Abstract

Pada zaman yang semakin berkembang ini banyak remaja belum dapat mencapai kemampuan berpikir kritis. Era revolusi industri 4.0 merupakan era informasi dan teknologi, dengan perubahan yang cepat, pertambahan yang signifikan dalam lingkungan masyarakat sebagai akibat dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta pengetahuan yang membeludak. Keterampilan berpikir kritis yang baik perlu dimiliki anak dan remaja. Peserta yang memiliki keterampilan berpikir kritis, dapat menjadi terampil dalam memberikan penjelasan sederhana, membangun keterampilan dasar, menyimpulkan, membuat penjelasan dan untuk kegiatan akademis di sekolah lebih bisa berinteraksi dengan orang lain. Berpikir merupakan salah satu aktivitas mental yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Berpikir terjadi dalam setiap aktivitas mental manusia yang berfungsi untuk memformulasikan atau menyelesaikan masalah, membuat keputusan serta mencari alasan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Wijaya, E. Y., Sudjimat, D. A., & Nyoto , A. (2016). Transformasi Pendidikan Abad-21 Sebagai Tuntutan Pengembangan Sumber Daya Manusia Di Era Global. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika , Vol. 1, 263-278.
Janet, B. M., dkk. (2001). The Influence of a Baccalaureate Program on Traditional, RN-BSN, and Accelerated Students' Critical Thinking Abilities. Holistic Nursing Practice. 15 (3), 4-8.
Kuhn, D. (2007). How to produce a high-achieving child. Phi Delta Kappan, 88(10), 757-763.
Papalia, D. E., Old S. W., & Feldman R. D. (2008). Psikologi perkembangan. Jakarta: Prenada Media Group.
Sukmadinata, N. S. (2013). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Supriatna, M. (2010). Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi: Orientasi Dasar Pengembangan Profesi Konselor. Bandung: RajaGrafindo Persada.
Zoller, U., Ben-Chaim, D., Ron, S., Pentimalli, R., & Borsese, A. (2000). The disposition toward critical thinking of high school and university science students; An inter-intra Israeli–Italian study. International Journal of Science Education, 22(6), 571–582.

Downloads

Published

2022-08-05